Saturday, February 22, 2014

Epos Gilgamesh-The Epic of Gilgamesh

Hai, para pembaca sekalian! Udah lama nih gak ngepost di blog ini. Beberapa hari yang lalu, gue abis download ebook-ebook tentang ancient book dari salah satu forum online terbesar di Indonesia. Kali ini, gue mau ngepost tentang Epos Gilgamesh. 

Menurut KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) online, epos adalah cerita kepahlawanan; syair panjang yang menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawanl wiracarita. Jadi, jangan heran kalo derita di dalam nya menggunakan bahasa yang sangat puitis. Menurut wikipedia bahasa indonesia, bentuk asli epos ini adalah 11 lempeng tanah liat. Epos ini telah diceritakan turun-temurun, usia paling tua yang dapat terlacak adalah 2150 SM(versi Sumeria tertua). Epos ini berhubungan dengan Epos Atrahasis yang menceritakan dari waktu penciptaan sampai banjir besar(air bah), sedangkan Epos Gilgamesh berlatar belakang beberapa waktu setelah kejadian banjir besar.

Di ebook yang gue baca ini, udah gue tandain dan gue kasih terjemahan kata-kata yang gak begitu gue pahamin. Udah mah bahasa inggris, bahasa nya puitis lagi! Tapi buat kalian yang kemampuan bahasa inggrisnya menengah ke atas, gak masalah kok. Ane aja bisa selesai dalam sehari B-)
Lumayan lho baca buku-buku klasik gini bisa nambah kosakata kita.

Kalo ada yang mau download ke sini aja.

Berikut ini gue kasih sinopsisnya:
Gilgamesh adalah seorang raja yang mulia dari Uruk, termasuk yang termulia di muka bumi. Diceritakan, pada saat penciptaannya pada Dewa memberinya tubuh yang sempurna, Shamash Sang Dewa Matahari memberinya keindahan, Adad Sang Dewa Badai memberinya keberanian. Dewa-dewa Yang Mulia memberinya keindahan yang sempurna, melampaui semuanya, mengerikan bagaikan banteng liar. Dua pertiganya dewa, sementara sepertiganya adalah manusia. Dia membangun Uruk, tapi dengan segala kelebihannya dia juga menjadi sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Oleh karena itu, para Dewa menciptakan tandingannya, si manusia liar Enkidu. Apa yang terjadi berikutnya? Apakah Enkidu memang setara dengan Gilgamesh? Monggo dibaca sendiri...hehehe