Monday, July 15, 2013

Mengenal Radiasi Handphone Lebih Dekat


Kalian tentu sudah sering membaca artikel, mendengar atau menonton video di youtube tentang bahaya radiasi handphone seperti pada gambar diatas. Beberapa minggu lalu salah satu dosen saya melemparkan pertanyaan yang cukup memancing rasa penasaran saya, walaupun dia sudah tahu jawabannya, dia bertanya "Apa benar radiasi handphone bisa membuat telur dan biji jagung(pop-corn) mateng?" Setelah itu saya mencari artikel-artikel di internet mengenai hal ini. Jujur saya sendiri tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Akhirnya setelah saya mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan hal ini, saya sampai pada suatu kesimpulan, dan setelah menulis kesimpulan itu saya bertekad untuk membagi pengetahuan saya mengenai hal ini dengan masyarakat luas. Kesimpulannya yaitu: "radiasi dari sinyal handphone tidak berbahaya sama sekali bagi manusia". Bagaimana saya bisa sampai pada kesimpulan ini? Saya akan jelaskan dengan bahasa yang ringan dan beberapa contoh kasus dan cerita-cerita agar mudah dimengerti. Kalimat atau kata-kata yang penting saya miringkan(italic) atau saya tebalkan(bold).

Pemanfaatan gelombang radio
Untuk memahami hal ini, kita harus ingat-ingat kembali teori mengenai gelombang elektromagnetik yang kita dapat di SMA. Hal ini sangat berkaitan karena kita menggunakan gelombang radio(khususnya gelombang mikro) untuk berkomunikasi. Kemudian kita harus memahami apa itu radiasi, hal ini penting agar kita tidak salah menginterpretasikan kata "radiasi" dalam konteks gelombang yang digunakan untuk berkomunikasi ini. Dari hasil pencarian saya, ini adalah salah satu hal yang banyak disalah-artikan oleh masyarakat.

Gelombang Elektromagnetik
Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat walaupun tidak ada medium. Gelombang ini merupakan gelombang transversal  yang gangguannya berupa medan listrik(E) dan medan magnet(B), saling tegak lurus dan keduanya tegak lurus arah rambat gelombang. Karena gangguan ini lah gelombang elektromagnetik dapat merambat dalam vakum. Gelombang ini memiliki beberapa spektrum berdasarkan frekuensi dan panjang gelombangnya(saling berbanding terbalik), yaitu: gelombang radio, inframerah, sinar tampak, ultraviolet, sinar X dan sinar gamma. Banyak yang mengatakan bahwa gelombang mikro bukan bagian dari gelombang radio, padahal gelombang mikro adalah gelombang radio yang memiliki frekuensi tertinggi. Masing-masing dari spektrum ini memiliki kegunaan sendiri-sendiri, tapi saya tidak akan berbicara tentang itu, kalian bisa cari tahu sendiri.

Radiasi
Jenis-jenis radiasi
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk partikel atau gelombang. Bagaimana radiasi dapat mempengaruhi lingkungan sekitarnya? Ada sebuah cerita untuk menjelaskan hal ini:
"Disebuah kolam berdapat air, ikan dan dedaunan yang jatuh ke kolam. Jika kita melemparkan batu ke dalam kolam, dilokasi jatuhnya batu di air akan menimbulkan riak yang menyebar membentuk lingkaran. Riak tersebut adalah gelombang yang memperlihatkan pergerakan energi yang diberikan oleh kerikil, dan energi tersebut menyebar dari lokasi jatuhnya kerikil ke segala arah. Ketika riak mencapai daun, daun tersebut akan terangkat naik ke puncak gelombang. Ikan yang didalam kolam pun dapat merasakan energi yang timbul di lokasi jatuhnya batu tersebut."

Radiasi terdiri dari beberapa jenis, dan setiap jenis tersebut memiliki panjang gelombang masing-masing: Ditinjau dari massanya, radiasi dapat dibagi menjadi radiasi elektromagnetik dan radiasi partikel. Radiasi elektromagnetik adalah radiasi yang tidak memiliki massa. Radiasi ini terdiri dari gelombang radio, mikro, inframerah, cahaya tampak, sinar-x, sinar gamma dan sinar kosmik. Radiasi partikel adalah adalah radiasi yang berupa partikel yang memiliki massa, contohnya partikel alfa, beta dan neutron.

Jika ditinjau dari muatan listriknya, radiasi dibagi menjadi radiasi pengion dan non-pengion. Radiasi pengion adalah radiasi yang apabila menabrak sesuatu akan memunculkan partikel bermuatan listrik yang disebut ion(ionisasi). Ion ini kemudian akan menimbulkan efek pada bahan, termasuk benda hidup. Sinar X, gamma, kosmik, partikel alfa, beta dan neutron termasuk dalam radiasi pengion karena dapat menimbulkan ionisasi secara langsung. Radiasi pengion ini lah yang paling merusak. Radiasi pengion diukur dengan jumlah ionisasi radiasi yang menyebabkan udara kering pada tempratur dan tekanan normal(NTP). Radiasi non-pengion adalah radiasi yang tidak dapat menimbulkna ionisasi. Yang termasuk ke dalam jenis radiasi ini adalah gelombang mikro, radio, inframerah, cahaya tampak dan ultraviolet.

Nah, dari penggolongan radiasi diatas dapat diketahui bahwa gelombang mikro termasuk gelombang yang tidak berbahaya. Radiasi gelombang mikro sering disalah-artikan sebagai radioactivity(seperti halnya pada nuklir yang mengubah substansi-substansi kimia), padahal maksud sebenarnya dari radiasi pada gelombang mikro adalah energi yang memancar(dalam bahasa inggris radiating) dari sumber gelombang mikro. Selain itu juga, di Amerika dan Eropa ada aturan yang membatasi radiasi yang diserap oleh tubuh manusia dari handphone, ukuran ini disebut SAR(Specific Absorption Ratio). Di Amerika batas nilai SAR maksimalnya adalah 1,6 W/Kg yang setara dengan 1 jaringan, sedangkan di Eropa adalah 2 W/Kg yang setara dengan 10 jaringan. Negera-negara lain paling memiliki peraturan yang mirip atau bahkan sama mengenai hal ini, karena kebanyakan negara-negara lain berpatokan dari regulasi-regulasi yang ada di Eropa dan Amerika. Nilai SAR dari handphone yang kalian miliki dapat ditemukan di product information masing-masing, atau kalian bisa googling. Saya jamin, handphone-handphone yang beredar di pasaran pasti memiliki nilai SAR yang aman, karena jika nilai SAR nya melebihi batas yang diberikan, maka produk tersebut tidak boleh di produksi.



Sejauh hasil pencarian saya, radiasi dari gelombang handphone ini hanya menimbulkan efek panas(thermal effect), yang itu pun tidak seberapa. Berikut ini contoh-contoh kasusnya:
Kasus I:
Selama Perang Dunia II, Amerika meneliti individu-individu berada pada jalur radiasi instalasi radar, mengalami suara dengung sebagai respons terhadap radiasi microwave. Efek auditory dari microwave ini awalnya dikira disebabkan oleh microwave yang menginduksi arus listrik dipusat pendengaran di otak. Hasil penelitian NASA pada tahun 1970-an menunjukan hal ini disebabkan rambatan panas di bagian dalam telinga.
Kasus II:
Di tahun 2006 sebuah Group Study di Denmark yang mempelajari hubungan antara handphone dan indikasi kanker dipublikasikan. Ini melibatkan 420.000 orang Denmark selama 20 tahun dan menunjukan tidak ada indikasi resiko kanker, dengan kata lain tidak ada kaitannya handphone dengan kanker. Tapi badan pemerintah Jerman untuk perlindungan radiasi menolak hasil penelitian ini dengan alasan penelitian ini belum disimpulkan dengan benar.

Pernah juga dilakukan percobaan pada kelinci mengenai paparan radiasi gelombang mikro ini. Hasilnya adalah kornea mata kelinci mengalami katarak. Mengapa hal ini bisa terjadi? Pertama, nilai SAR yang diberikan ke kelinci tersebut sangat besar, 100-140 W/Kg, yang menghasilkan lentikular suhu 41°C. Kedua, saat dipermukaan kepala mengalami peningkatan suhu beberapa derajat(misalnya pada manusia karena menggunakan handphone), kurang dari kenaikan suhu akibat paparan langsung dari sinar matahari, sirkulasi darah otak mampu membuang kelebihan panas dengan meningkatkan aliran darah lokal. Tapi, kornea tidak memiliki kemampuan ini, akibatnya setelah tar-ekspos 2-3 jam dengan nilai SAR yang sebesar itu, kornea mata kelinci mengalami katarak. Anehnya, ketika hal ini dilakukan pada monyet, kornea mata monyet tidak mengalami katarak. Perlu dicatat radiasi panas tidak bisa dibandingkan dengan radiasi pengion karena radiasi panas hanya meningkatkan temperatur di bahan normal, itu tidak memecahkan ikatan molekul atau melepaskan elektron dari atom-atomnya.



Saya punya sebuah contoh lagi, yang menurut dugaan saya contoh ini menjadi dasar bagi kekhawatiran masyarakat tentang radiasi gelombang mikro. Contoh ini mengenai oven microwave.
Oven microwave memiliki trafo bertengangan tinggi, tabung elektron yang disebut magnetron, kipas pemandu gelombang, dan ruang untuk memasak. Trafo memberikan energi listrik ke magnetron, yang mengubah energi listrik tersebut menjadi radiasi microwave. Radiasi tersebut dipantulkan diruang memasak dan diserap oleh makanan. Hasil dari penyerapan radiasi ini, molekul-molekul dalam makan mulai bergetar. Pergerakan molekul-molekul inilah yang menghasilkan panas, yang membuat makanan matang. Makanan yang memiliki konsentrasi molekul air yang lebih banyak, lebih cepat matang. Jika makanannya lebih tipis, bagian luar dimasak oleh microwave dan bagian dalamnya dimatangkan oleh konduksi panas dari bagian luar yang dipanaskan. Jaringan tubuh bisa dipengaruhi seperti halnya makanan dimasak dalam oven microwave tadi, hal ini dapat mengakibatkan cedera pada tubuh, melepuh, katarak, dll. Tubuh kita memang mengadung 60% carian, tapi itu semua dapat terjadi dengan level energi gelombang yang sangat besar. Radiasi gelombang mikro akan berhenti jika peralatan dimatikan(berlaku untuk semua peralatan yang menghasilkan radiasi gelombang mikro, termasuk handphone).

Hal yang membuat saya semakin yakin dengan kesimpulan saya adalah, di situs yang menurut saya cukup reliable mengenai masalah kanker, memiliki sebuah bernyataan mengenai radiasi gelombang mikro: Studies thus far have not shown a consistent link between cell phone use and cancers of the brain, nerves, or other tissues of the head or neck. More research is needed because cell phone technology and how people use cell phones have been changing rapidly.” Anda bisa memriksanya di situsnya langsung(lihat bagian referensi).

Jadi, kalian semua tidak perlu khawatir mengenai radiasi yang dipancarkan oleh handphone. Alat ini masih aman untuk digunakan sehari-hari. Hanya saja, sesuatu jika digunakan berlebihan pasti ada efek buruknya, tapi efek samping dari pemakian handphone terlalu lama tidak akan membahayakan kalian kok. Sebenarnya para peneliti masih banyak melakukan eksperimen-eksperimen mengenai hal ini, tapi hasil penelitian mereka masih menunjukan hal yang sama dengan kesimpulan saya.

-------------"Use Your Cell Phone Wisely" -------------


referensi: